By
Teuku Muttaqin Mansur
Ini bukanlah cerita hidup ataupun mati
Tidak juga hidup di bumi maupun di langit
Tetapi...
Ini adalah kisah satu manusia dengan dua kelakuan
Hidup benar dan salah dalam satu masa
Yakni hidup bermuka dua
Hidup penuh kemunafikan
Tahukah anda perumpamaan hidup yang demikian?
Ialah bagaikan satu pisau bermata dua
Tak ubahnya seperti moncong LRT di Malysia
Dan sakitnya…
Wabah ini kerap mendera manusia berpangkat
Mereka yang sudah hidup dengan bergelimang harta
Tetapi…
Mereka tetap saja seperti bunglon tak bermata
Hidupnya ber-sorban, pakaiannya dari jas dan dasi sutra
Shalat berjamaah, khotbah, ceramah di mana-mana
Bagi kita, mereka adalah ahli dari segala ahli
Ahli duniawi maupun ukhrawi
Dan tahukah anda…
Mereka lakukan segala upaya, agar kehidupan,
status sosial dan keluarganya kian mendunia
Tetapi…
Sebetulnya mereka sedang menebar kemunafikan dan memakan limpa rakyatnya
Karena mereka tahu persis, jikalau rakyatnya adalah orang-orang penakut
Takut karena akan miskin
Takut akan diturunkan pangkatnya dan
Takut akan ditinggalkan oleh pejabat sangkilat itu
Maka lihatlah…
Dikala akhir dari semuanya
Kepura-puraan mereka teselemak ke muka kita
Karena Tuhan kita telah murka
Murka akan kemunafikan
Murka akan penindasan dan
Murka akan kebohongan mereka
Dan dikala aibnya di buka
Sakit merekapun mendera
Hingga jabatan mesti mereka tanggalkan sebelum masa
Harta kekayaannya yang dulu berlimpah sudah tak ada, karena dulunya berfoya-foya
Kini mata mereka mulai terpejam pelan
Seluruh tubuhnya lunglai tak berdaya
Lantunan kalimah Illahi, Lailahaillahlah Muhammadur Rasulullah sudah tak lagi bisa terdengar olehnya
Sampai mereka terpenjara di dua masa
Masa di alam Dunia dan masa alam Baqa.
Bangi, Kuala Lumpur, 16 Oktober 2011
PUISI ini sudah pernah dipublikasi oleh koran Harian Serambi Indonesia edisi Minggu, 30 Oktober 2011. Meski demikian, ada beberapa bagian dalam puisi ini yang ditambahkan sebagai pelengkap dari publikasi tersebut.
http://aceh.tribunnews.com/2011/10/30/penjara-dua-masa
0 komentar:
Post a Comment